Apa itu Multiple Myeloma - Bagaimana Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Myeloma

APA ITU MULTIPLE MYELOMA
MULTIPLE MYELOMA
Penderita Multiple Myeloma 
Multiple myeloma atau myeloma adalah sejenis penyakit kanker yang biasa menyerang sel plasma tulang sumsum, dimana ketika pertumbuhan jumlah sel myeloma lebih banyak dari jumlah sel darah sehat. Dalam Penyebarannya Myeloma seperti memproduksi protein antibodi pencegah infeksi penyakit, akan tetapi sel kanker ini justru memproduksi protein abnormal yang pada akhirnya merugikan.


Sel kanker ini dapat menyerang dan menyebabkan gangguan pada bagian tubuh lain, seperti ginjal dan tulang.


Penyakit Myeloma seringkali menyerang kelompok usia dia atas 60 tahun samapi dengan 74 tahun.

dr. Toman Toruan ( Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah ) Menjelaskan bahwa Myeloma adalah salah satu jenis penyakit kanker darah yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel darah plasma dalam darah.  

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar dari salah satu imunoglobulin dalam tubuh. 


"Dalam tubuh manusia itu ada 5 imunoglobulin, yakni G, M, A, D dan E. Pada pasien myeloma, kadar salah satu imunoglobulin tersebut meningkat secara bermakna, sehingga daya tahan tubuh turun dan pasien mudah infeksi" tutur dr Toman dalam diskusi media di SCBD, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Gejala Multiple Myeloma


Penderita Multiple Myeloma biasanya tidak menyadari hingga penyakit tersebut pada stadium tinggi. Gejala Multiple Myeloma adalah sebagai berikut :
  • Seringnya merasakan nyeri pada tulang, lemah tulang, dan tulang rapuh.
  • Mengalami anemia atau darah rendah karena kurangnya sel darah merah, sel darah putih (leukopenia), atau rendahnya keping darah (trombositopenia) dan penderita biasanya mengalami memar, menurunnya berat badan, kehilangan nafsu makan, dan mudah lelah yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
  • Jumlah kalsium dalam darah yang melebihi batas normal (hiperkalsemia) yang dapat menyebabkan dehidrasi, buang-buang air, dan buang air kecil yang berlebihan
  • Mengalami masalah dengan sistem saraf karena adanyanya saraf yang terjepit akibat melemahnya tulang belakang, ditandai nyeri tulang belakang, melemahnya otot, dan mati rasa.
  • Hiperviskositas (penebalan) darah yang menyebabkan kebingungan dan pusing.
  • Masalah ginjal ketika tumpahan darah terjadi di dalam ginjal yang mengakibatkan kaki bengkak serta nafas yang lemah dan pendek
  • Meningkatnya risiko infeksi; pasien myeloma cenderung mendapatkan infeksi karena kurangnya daya tahan tubuh.
Penyebab dan Faktor Risiko


Seperti halnya kanker kebanyakan, penyebab utama mengapa sel plasma menjadi ganas belum bisa diketahui. Namun, penelitian dan berbagai kajian mengusulkan beberapa faktor risiko yang turut berperan dalam perkembangan myeloma adalah beberapa hal berikut:
  • Faktor genetik atau keturunan, termasuk kelainan genetik seperti onkogen c-myc.
  • Paparan lingkungan terhadap beberapa bahan kimia, termasuk insektisida, herbisida, benzoat, pewarna rambut, dan radiasi.
  • Pilihan gaya hidup, termasuk merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Lebih jauh lagi, penelitian menemukan bahwa seseorang yang berusia diatas 65 tahun, pria, keturunan Afrika-Amerika, serta mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas cenderung lebih mudah terkena myeloma. Mereka yang memiliki penyakit terkait sel plasma seperti MGUS (monoclonal gammopathy of uncertain significance) dan plasmasitoma juga memiliki risiko tinggi mengidap kondisi ini.

Kapan Menemui Dokter


Jika Anda menemukan pertanda dan gejala-gejala tersebut di atas, hal terbaik adalah mencari perhatian medis secepatnya. Gejala-gejala tersebut diatas tidak selalu menunjukkan adanya myeloma, karena terdapat berbagai penyakit dengan gejala yang sama. Jika dokter Anda melihat bahwa Anda memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, Anda akan dihubungkan dengan seorang onkologis, seorang dokter yang memiliki spesialisasi dalam memeriksa dan merawat kanker.

Pengujian dan Pemeriksaan


Jika gejala-gejala tersebut merujuk pada multiple myeloma, seperangkat pengujian akan dilakukan untuk memastikan hasil pemeriksaan tersebut. Pengujian darah dan kemih, ronsen tulang, dan pengambilan sum-sum tulang adalah beberapa pemeriksaan yang umum disarankan bagi myeloma:
  • Pengujian darah: untuk menentukan apakah terdapat ketidak normalan jumlah protein (sel plasma) atau apakah terdapat kekentalan darah yang tidak biasa.
  • Biopsi aspirasi sumsum tulang: contoh sumsum tulang diambil untuk memeriksa ketidak hadiran atau kehadiran kromosom (pemeriksaan sitogenik), menilai konsentrasi sel dalam sumsum, dan mengevaluasi kehadiran dari serangan elemen selular yang tidak normal.
  • Uji pencitraan seperti ronsen tulang untuk mengenali ketidak normalan dan lesi kerangka, MRI pada tulang belakang, CT atau emisi tomografi positron (PET).
Jika semua pengujian telah memastikan kehadiran multiple myeloma, semua data dan informasi dari uji diagostik akan digunakan oleh onkologis Anda untuk menentukan stadium dan kategori risko dari kanker Anda - Peningkatan risiko dari stadium 1, 2, 3, atau 4 secara berurutan. Stadium 1 menunjukkan bentuk yang tidak agresif dari kanker sel plasma, sementara stadium 3 menandakan myeloma agresif, yang dapat mempengaruhi tulang, ginjal, dan organ-organ lain. Sistem pengelompokan ini dipandang penting untuk membantu Anda memahami dengan jelas prognosis Anda dan menentukan rencana perawatan yang terbaik.
Pengobatan Multiple Myeloma
Penelitian terhadap penyakit Myeloma masih di kembangkan, dan sampai saat ini myeloma belum ditemukan obat atau metode penyembuhan sepnuhnya. Meski demikian, beberapa jenis perawatan di bawah ini dapat membantu meredakan rasa sakit yang diakibatkan oleh multiple myeloma. Pengobatan juga berfungsi mencegah terjadinya komplikasi, menjaga kondisi penderita tetap stabil agar memperlambat perkembangan multiple myeloma. Dengan perawatan yang sesuai, penderita dapat kembali beraktivitas, walaupun tidak sepenuhnya pulih seperti awal.
Jika Anda didiagnosis multiple myeloma, terdapat kemungkinan bahwa Anda akan menjalani tes darah dan urine secara berkala. Dokter mulai melakukan proses pengobatan jika ternyata Anda mengalami gejala-gejala di atas dan hasil tes menunjukkan perkembangan pada kondisi multiple myeloma. Beberapa perawatan dasar untuk multiple myeloma, di antaranya:
  • Terapi obat.
Terapi ini mengobati abnormalitas pada sel kanker. Terapi multiple myeloma umumnya menggunakan obat bortezomib dan carfilzomib yang diinfus ke pasien. Obat-obatan ini secara spesifik menarget sel kanker myeloma.
Efek samping dapat berupa mual, kekelahan, mati rasa, kesemutan pada tangan dan kaki, atau diare.
  • Terapi Biologis.
Terapi ini meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan sel myeloma yang telah berkembang menjadi sel kanker. Obat-obatan yang umumnya digunakan adalah thalidomide, lenalidomide, dan pomalidomide.
Efek samping dapat berupa konstipasi, timbulnya ruam, pusing, meningkatnya risiko infeksi, anemia, penggumpalan darah, memar, perdarahan, mati rasa, atau kesemutan pada tangan dan kaki. Thalomide tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir.
  • Kemoterapi
Obat-obatan kemoterapi dapat berbentuk pil atau diberikan memalui infus. Obat-obatan ini dapat membunuh sel kanker myeloma yang berlipat ganda dengan cepat. Pemberian obat kemoterapi berdosis tinggi biasanya dilakukan sebelum prosedur transplantasi stem cell dimulai.
Efek samping dapat berupa mual, muntah-muntah, meningkatnya risiko infeksi, atau mengalami rambut rontok.
  • Kortikosteroid.
Pengobatan ini mengatur sistem kekebalan tubuh agar tidak terjadi inflamasi di dalam tubuh. Pengobatan steroid juga berguna untuk melawan sel myeloma. Jenis kortikosteroid yang umum digunakan adalah prednisone dan dexamethasone.
Efek samping dapat berupa bertambahnya nafsu makan, perubahan mood, nyeri ulu hati (dirasakan setelah makan), susah tertidur, dan gangguan pencernaan.
  • Transplantasi stem cell.
Pada prosedur ini, tulang sumsum yang terjangkit sel kanker digantikan dengan tulang sumsum baru. Sebelumnya, tulang sumsum dibersihkan dari sel kanker melalui kemoterapi. Tulang sumsum yang sehat kemudian dimasukkan ke tubuh dengan tujuan pembentukan tulang sumsum baru di dalam tulang.
  • Terapi radiasi
Terapi X-ray digunakan untuk menghancurkan sel kanker serta menghentikan pertumbuhan sel myeloma abnormal yang memicu timbulnya tumor penyebab rasa sakit dan kerusakan pada tulang.
Perawatan multiple myeloma sendiri memiliki beberapa kondisi persyaratan sebelum prosedur dijalankan. Selain usia dan kondisi kesehatan pasien, kombinasi perawatan juga harus disesuaikan dengan seberapa besar risiko perkembangan penyakit. Pasien berusia lebih tua atau pasien yang memiliki kondisi badan tidak fit umumnya mendapatkan obat kemoterapi dengan dosis rendah.
Kombinasi perawatan untuk multiple myeloma yang kambuh umumnya sama dengan perawatan awal, namun dokter juga bisa menambahkan obat-obatan atau terapi lain. Dokter mungkin akan menawarkan pasien untuk berpartisipasi dalam uji klinis multiple myeloma sebagai bagian dari perawatan. Perlu diketahui bahwa tidak ada jaminan bahwa uji klinis yang Anda terima akan lebih efektif dibandingkan perawatan yang sudah ada.

Pengobatan alternatif
Beberapa pengobatan alternatif dapat membantu penderita mengatasi, namun sebatas pada, efek samping dan perawatan dari multiple myeloma. Penderita sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif yang ada. Teknik-teknik pengobatan alternatif yang dapat anda diskusikan bersama dokter antara lain, pijat, akupuntur, teknik relaksasi, aromaterapi, dan meditasi.

Komplikasi Multiple Myeloma

Berikut ini adalah komplikasi-komplikasi yang bisa disebabkan oleh multiple myeloma.
  • Gangguan pada tulang. Multiple myeloma dapat menimbulkan berbagai penyakit tulang, seperti sakit tulang, tulang yang mudah retak atau patah, dan penipisan tulang adalah contoh penyakit tulang sebagai efek multiple myeloma yang tidak terobati.
  • Infeksi yang lebih sering. Penyakit ini menghalangi tubuh dari serangan infeksi, sebagai akibatnya penderita mudah mengalami infeksi.
  • Pertumbuhan sel myeloma berisiko menyebabkan penderita mengalami penyakit anemia atau penyakit darah lainnya karena penyakit ini yang lebih banyak dari sel darah lain bisa menyebabkan berkurangnya sel darah merah. dan penyakit kekurangan darah lainnya.
  • Penurunan fungsi ginjal. Multiple myeloma menyebabkan naiknya level kalsium di dalam darah sehingga mengganggu proses penyaringan darah di dalam ginjal. Keadaan ini dapat memicu gagal ginjal yang berujung pada cuci darah. Level kalsium yang tinggi juga berkaitan dengan proses pengikisan tulang.
Segera hubungi dokter jika anda mengalami komplikasi ini. Kemungkinan besar telah terjadi perkembangan pada multiple myeloma atau merupakan indikasi adanya penyakit lain.
Pengobatan untuk komplikasi multiple myeloma sama pentingnya dengan perawatan multiple myeloma itu sendiri. Beberapa perawatan untuk komplikasi yang disebabkan oleh multiple myeloma antara lain:
  • Penyakit tulang. Pengobatan, terapi radiasi dan operasi dapat mengendalikan rasa sakit pada tulang yang diakibatkan oleh multiple myeloma. Selain itu, dokter akan menganjurkan kepada penderita yang mengalami pengeroposan tulang untuk mengkonsumsi obat-obatan jenis bisphosphonates seperti pamidronate dan zoledronic acid.
  • Komplikasi ginjal. Penderita dengan kerusakan ginjal mungkin membutuhkan dialisis (cuci darah).
  • Pemberian vaksin dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu dan pneumonia. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri akan membutuhkan penanganan antibiotik.
  • Dokter akan merekomendasikan pengobatan atau transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah jika levelnya terlalu rendah.

Prognosis      

Para peneliti masih terus berupaya menemukan perawatan yang tepat untuk mengobati multiple myeloma. Bagaimanapun juga, diagnosis yang diperoleh di tahapan awal penyakit dapat membantu penderita untuk hidup lebih lama. Sekitar 47 persen penderita multiple myeloma dapat hidup hingga 5 tahun atau lebih.